Insomnia: It's okay to not be okay
Berisik.
Suara di kepala ini berisik.
Aku sudah mengantuk,
Kepalaku sudah cukup sakit,
Mataku sudah perih.
Bisakah kepalaku berhenti berpikir
dan memutar memori di kepala sejenak?
Cemas, takut.
Masa depan tidak menentu.
Entah apa yang aku kejar saat ini,
entah apa yang aku kerjakan saa ini,
aku merasa semuanya sia-sia.
Tidak berarti.
Mengapa Tuhan menciptakan makhluk sia-sia seperti saya?
Dunia bergerak dengan sangat cepat
Aku bahkan tidak bisa mengendalikan diri
Otakku bagaikan pohon penuh ranting kering bercabang-cabang yang mudah rontok
Masalahku tidak dapat ku selesaikan satu per satu
Semua menumpuk jadi satu
dan berakhir sia-sia.
Kawan,
Apakah kamu mau menerima diriku yang seperti ini?
Aku seperti ini bukan karena keinginanku.
Aku ingin menyerah soal hidup.
Akan tetapi hidup gratis yang nyaman yang sudah Tuhan titipkan pada saya secara cuma-cuma menjadi tidak berarti
Aku harus berbuat sesuatu.
Ya, sesuatu.
Apapun itu.
Agar hidupku memiliki arti.
Tetapi aku lelah.
Aku ingin istirahat.
Namun otakku tak bisa berhenti memutar pikiran dan mengungkit masa lalu
Dear dunia, apakah saya tidak boleh istirahat dengan tenang "sejenak"?
Ataukah selama kita hidup, kita memang tidak akan pernah bisa sedetik pun istirahat dengan tenang?
Izinkan aku istirahat sejenak.
Bagaimana pun juga hidup itu sendiri memang sudah menyeramkan.
Banyak ketidakpastian.
Rasa tidak aman juga sangat tinggi.
Tetapi jikalau kita terus memikirkannya
Rasa cemas dan khawatir itu tidak akan pernah habis atau selesai
Kita harus pasrah akan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan
Tidurlah yang lelap
Menanti langit cerah
Tuk lihat segalanya lebih dekat
Agar kita bisa menilai hidup ini lebih bijaksana
test
ReplyDelete