DEPRESI KARENA MEDIA SOSIAL?

Membuka media sosial saat pagi hari kita membuka mata bukanlah hal yang asing lagi bagi kita malah wajar untuk dilakukan. Mengutip dari laman Insider, disebutkan ada sekitar 3,6 miliar pengguna media sosial di seluruh dunia dan jumlah itu diproyeksikan akan meningkat menjadi hampir 4,5 miliar pada tahun 2025.

Di satu sisi di tengah pandemi media sosial sangat membantu kita untuk bisa menghasilkan uang dari rumah seperti membuat konten, bekerja ataupun bersekolah atau berkuliah. Ironisnya, beberapa penelitian mulai menunjukkan, media sosial dapat berkontribusi pada gejala depresi, insecurity, sering merasa diri tidak berharga, kecanduan, sulit tidur sampai bisa menyebabkan kematian! Tenang, unggahan ini akan memberikan tips sedehana untuk  masalah sosial media sebelum menyebabkan dampak yang lebih parah. Kalau sulit berubah total, kamu bisa melakukannya perlahan:


 

1. Tentukan batas waktu

Jika selama ini 24 jam sehari kamu mengakses media sosial, maka mulai sekarang coba deh aksesnya saat waktu senggang saja. Kamu juga bisa menyibukkan diri dengan melakukan berbagai rutinitas harian, sehingga tangan ‘tidak gatal’ lagi untuk online terus.

2. Cari hobi baru

Media sosial terkadang membuat seseorang lupa diri, bahkan melupakan hobi sendiri. Cobalah untuk lebih aktif untuk menekuni hobi yang selama ini sudah ditinggalkan, sehingga keinginan untuk selalu akses media sosial bisa ditekan. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat dan belum sempat direalisasikan, kalau saat pandemi bisa memulai blog atau podcast.

3.  Jaga jarak

Sebelum pandemi, ternyata 'jaga jarak' juga bisa dilakukan untuk menjauhkan diri sejenak dari media sosial. seperti, kita tidak sengaja melintasi area perokok, pasti kita akan berusaha berlari secepat mungkin untuk menghindari bau asapnya. Begitu pula dengan media sosial.

Slowly but sure! 

Mengubah suatu kebiasaan memang tidaklah mudah. Agar proses perubahan ini tidak terasa berat dan sulit diterapkan, lakukan perubahan secara perlahan dengan memilih cara-cara yang tepat. Hal ini akan membawa banyak perubahan yang lebih positif bagi fisik dan mentalmu!

Cyber bullying yang menyebabkan seseorang harus bunuh diri contohnya. Makanya, kita ubah cara menggunakan media sosial agar lebih bijak dan berdampak positif bagi diri sendiri. Ingat prinsip media sosial "menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh."

Alih-alih terhubung dengan semua orang di media sosial, kita sebaiknya berfokus pada beberapa hubungan yang kuat di kehidupan nyata. Kemudian, atur waktu untuk berinteraksi dengan teman-teman secara langsung, di luar media sosial. Tentu boleh, bersosialisasi di internet, tapi jangan sampai kita sepenuhnya bergantung pada relasi di dunia maya yang membuat kita enggak bisa lepas dari media sosial dan segala dampaknya.

Oleh: Monica Horezki 

Sumber:
Lita, Alice. 2014. Harus Dihindari dalam Sosial Media. Retrieved from https://www.cosmopolitan.co.id/article/read/6/2014/4365/5-hal-yang-harus-dihindari-dalam-sosial-media

Mulawarman. 2017. Perilaku Pengguna Media Sosial beserta Implikasinya Ditinjau dari Perspektif Psikologi Sosial Terapan. Retrieved from file:///C:/Users/ASUS/Downloads/22759-66335-4-PB%20(1).pdf

Comments

Popular Posts