SOCIAL DISTANCING SAMA TOXIC FRIEND

Teman memang diciptakan untuk membantu kita. Namun, pertemanan gak semuanya membawa dampak positif. Teman yang membawa dampak buruk dikenal juga sebagai toxic seperti biasa setiap kali bersama dia kamu selalu merasa tertekan stress tidak bisa jujur sama diri sendiri

Sayangnya, tidak banyak orang yang mengetahui apakah persahabatan yang dijalani adalah persahabatan yang murni dan solid atau justru termasuk toxic friendship.

Jadi, untuk mengetahui apakah kamu sedang menjalani persahabatan yang solid atau malah toxic friendship, beberapa tanda berikut ini bisa digunakan sebagai acuan. Jikalau ternyata merugikan, tinggalin segera!

1. Menjatuhkan kita

Dia tidak pernah apresiasi apa yang sudah kita buat, malah kalau di titik terendah kita ia malah memper buruk keadaan dengan turut menghakimi kita. Kita mau bangun bisnis, dia tidak semangat sama sekali.

2. Terlalu kompetitif dan atau iri

Hal ini termasuk ketika kita mempunyai teman lain dan mereka merasa tidak diajak bergabung dalam pertemanan, padahal lingkup pertemanannya memang berbeda sejak awal. Akhirnya, mereka menjadikan segala sesuatu di dalam pertemanan sebagai ajang kompetisi.

3. Baper

Becanda dikit masuk ke hati. Menolak main ke rumahnya padahal kita lagi sibuk langsung marah. Sebaliknya, mereka justru sering memarahi kita padahal kita tidak melakukan apa-apa.

4. Fake

Di depan kita, dia baik banget kayak malaikat sedangkan di belakang kita, malah gosipin kita yang bukan-bukan. Muka dua banget? Namun, teman-teman yang toxic mungkin memang senang dan sengaja menyebarkan rahasia temannya, bahkan ketika kita meminta mereka untuk merahasiakan informasi pribadi itu. Seseorang yang terus-menerus merusak kepercayaan kita mungkin tidak terlalu peduli dengan perasaan kita.

5. Membuat kita merasa terintimidasi

Mulutnya berkata teman? Lupa mengembalikan bolpen saja sudah marah besar? Menghabiskan waktu bersamanya malah membuat kita merasa gelisah dan takut, meskipun kita tidak bisa menjelaskan alasannya. Di sisi lain, ketika meninggalkan dia, kita lebih merasa lega.

6. Suka membandingkan

Manusia punya keunikannya sendiri dan seorang teman yang baik akan mengetahui itu sehingga dia enggak akan membandingkan kita dengan orang lain atau menilai kita kurang dari orang lain. Seorang teman yang baik mungkin akan menyarankan kita untuk datang ke acara mereka berikutnya sehingga kita dapat diperkenalkan kepada beberapa teman lain di lingkungannya, namun itu tidak berarti mengubah kita tanpa diminta. 

7. Semua berpusat pada dirinya

Drama Queen banget, kalau ada mahkota drama mau kita kasih ke dia. Dia selalu berbicara tentang betapa buruk hidupnya, dia suka memikirkan seberapa banyak rasa sakit yang menimpanya. Tidak cuma itu, dia seolah-olah enggak memberikan kesempatan pada kita untuk menceritakan keluh kesah. Padahal sahabat yang baik harus saling mendengarkan.

Menjauh darinya bukan berarti kita memutuskan tali silaturahmi dengannya. Pastikan kalau ada hal yang berkaitan dengannya, kita harus menghindar darinya. Misalnya ada reuni atau nanti ada kerjaan bareng berdua, kita tetap akan bersikap seperti biasa saja.Kita bukan orang yang jahat dengan menjauhinya. Pada akhirnya, kita dan diapun sama-sama menyadari kalau memang ini adalah jalan dan sikap terbaik yang bisa kita lakukan.


Oleh:
 Monica Horezki

Sumber: 
Andria, Wina. 2017. Tanda Toxic. Retrieved from https://journal.sociolla.com/lifestyle/tanda-toxic-friend 

Faris, Robert. 2016. Toxic Ties: Network of Friendship, Dating, and Cyber Victimization. Retrieved from https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0190272516656585


Comments

Popular Posts