10 MITOS TABIR SURYA YANG UDAH HARUS KITA LUPAKAN

 
Menyadari pentingnya pemakaian sunblock atau sunscreen pastinya tidak terlepas dari mitos yang sering didengar. Meskipun kita tidak banyak beraktivitas di luar ruangan, pemakaian kedua benda ini penting! Pasalnya, paparan sinar UV berlebih dapat meningkatkan risiko kanker kulit. UVA diketahui berkontribusi terhadap penuaan dini, sementara UVB dapat menimbulkan rasa terbakar pada kulit. Tapi masih ada mitos-mitos yang membuat kita jadi tak mengaplikasikan tabir surya seperti seharusnya.
 

#1 Kalau udah pakai foundation dengan SPF, pakai tabir surya akan tidak efektif
 
Konon, pakai foundation yang mengandung SPF sudah cukup untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Ternyata hal itu salah besar! Sebab umumnya produk kosmetik mengandung SPF 15-25 dan tak dapat memberikan perlindungan maksimal pada kulit dari paparan sinar matahari. Jadi demi perlindungan kulit yang lebih baik, tetap gunakan sunscreen dengan kandungan SPF 30 atau lebih sebelum mengaplikasikan makeup.

#2 Cuaca dingin atau hujan = bebas pemakaian tabir surya
 
Jangan salah mengira kalau tabir surya diperuntukkan untuk musim panas saja! Meski cuaca sedang dingin, mendung, atau hujan, paparan UV (baca: bulan November sampai Desember) baru akan hilang setelah matahari terbenam hingga sebelum matahari terbit. Selain itu, sinar UV hadir sepanjang hari saat cuaca panas atau sebaliknya, meskipun sudah terpecah-pecah oleh awan dan elemen lainnya di atmosfer, masih bisa memantul kembali dari permukaan yang memantulkannya misalnya dari pasir atau aspal, jadi itu cuma mitos!

#3 Menyebabkan kanker 
 
Sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk membuktikan bahwa tabir surya dapat memicu kanker. Memang ada studi yang menemukan bahwa oxybenzone, salah satu bahan umum dalam sunscreen, ditemukan berada dalam aliran darah selama 21 hari, tapi hal tersebut belum bisa secara langsung dikaitkan dengan kanker. Jadi TIDAK menggunakan tabir dengan bahan oxybenzone. Bukan tidak pakai tabir surya sama sekali.

#4 Kerusakan kulit ditandai dengan pengelupasan 
 
Tak semua kulit akan mengelupas kalau terbakar sinar matahari. Tapi jika kulit berubah menjadi merah atau pink itu tanda bahaya sinar UV membakar kulit kita. Buat kulit yang lebih gelap kita juga bisa terkena iritasi misalnya kulit terasa perih atau gatal.

#5 The more is better
 
Sebenarnya SPF yang tinggi tidak terlalu berbeda jauh proteksinya dengan SPF yang rendah. Kita yang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan malah tak perlu memakai SPF yang terlalu tinggi. SPF 20 sudah cukup melindungi kulit kita seharian. Tapi apabila kita beraktivitas di luar ruangan seperti naik gunung, kita membutuhkan SPF yang tinggi. Selain itu, pilih PA yang cukup tinggi supaya terlindung dari sinar UVA.

#6 Cukup sekali pakai saja karena sudah waterproof

Faktanya memakai sunblock atau sunscreen tak cukup sekali. Bisa saja terusap atau hilang karena keringat. Selain itu, setiap SPF hanya melindungi kulit beberapa jam. Jadi rutin aplikasikan sunblock paling tidak 4 jam sekali. Kandungan waterproof hanya bisa melindungi kulit selama 40 menit di dalam air.

#7 Sinar UV gak bakal masuk lewat kaca
 
Faktanya, kulit emang tak akan terbakar tapi sinar UV tetap masuk lewat kaca. Kalau kita berada di ruangan berkaca tetap gunakan sunblock atau sunscreen yang memiliki PA tinggi

#8 Tak akan kadarluarsa 
 
Tabir surya sama dengan skincare lainnya yang memiliki batas expired. Jadi selalu perhatikan kapan waktu kadaluarsa supaya kulit terlindungi dengan baik.

#9 Pakai seirit mungkin 
 
Ketika kita hanya menggunakannya tipis-tipis, perlindungan dari sunblock itu bisa berkurang 1/3 dari angka SPF yang tertera pada label. Misalnya tertera SPF 30 maka kita cuma dapat 10% nya. Untuk wajah sendiri, kita membutuhkan sunblock dalam jumlah kurang lebih sebesar uang logam 100 rupiah. Sedangkan untuk seluruh badan (kaki, tangan, punggung dan perut), membutuhkan sunblock sebanyak 1 gelas. Jadi, jangan pelit mengaplikasikan sunblock. 


#10 Bibir sudah terproteksi
 
Sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, kulit bibir juga memerlukan perlindungan dari sinar matahari. Ketika bibir terpapar sinar matahari tanpa ada proteksi, bibir juga bisa menghitam. Jadi selalu gunakan produk bibir yang mengandung SPF.


Oleh: 
Monica Horezki  

Sumber:
Li, Heidi. 2019. Sunscreen Application. Retrieved from https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1203475419856611

Rahmadinna, Fariza. (2019). Mitos SunscreenRetrieved from https://journal.kleiandclay.com/7-mitos-sunscreen-yang-harus-kamu-tahu/

Comments

Popular Posts