HARI GINI MASIH JADI ORANG GAK ENAKAN? RUGI SENDIRI!

"Ah, dia kan baik pinjem xx juta ke dia, dia juga pasti lupa."

Ketika memustuskan untuk berbuat baik, itu memang hal yang patut dilakukan. Namun bagaimana jika orang melabel kita dengan sebutan terlalu baik? Yang ada malah dimanfaatkan oleh orang lain! Seperti terjebak dalam lingkaran setan? Namun, selama kita mempunyai prinsip, hal ini bisa dicegah. Ya, prinsip! Ciri umum dari seorang people pleaser adalah kebiasaan meminta maaf yang seharusnya tidak perlu

Setiap manusia wajib mempunyai prinsip. Sedikit egois dan mendengarkan kata hati sangat dianjurkan untuk mencegah sifat 'ga enakan dan terlalu baik'. 

  • Dikendalikan orang. Kita memiliki kekuasaan penuh untuk mengontrol diri kita. Ibarat bermain game kalau orang asing ikut ambill andil, pasti kita akan kalah kan?
  • Tak tahu jati diri. Ini yang paling menyedihkan, jadi kita tak punya petunjuk tentang siapa diri kita sebenarnya dan apa yang sebenarnya dimau. Kita sudah membiarkan orang lain mendefinisikan diri kita. Misalnya, jadi ikut-ikutan bolos seminar padahal sebenernya seminar itu penting untuk menambah CV kita.
Terus gimana dong kalau cap people pleaser sudah melekat sama diri kita?

Jujur sama diri sendiri sebagai bentuk kita mencintai diri kita sendiri. Kita memegang kendali untuk diri kita, ingat itu! Dengan berhenti menjadi people pleaser dan mulai mencintai diri sendiri, kita jadi bisa berdiri sendiri dan mengambil sikap untuk diri sendiri. Kita bisa menentukan sebuah tindakan tidak hanya berdasarkan keinginan untuk menyenangkan orang lain, namun juga untuk kebaikan dirimu sendiri.

Melakukan penolakan tidak berarti jahat. Apalagi jika benar-benar tidak bisa memberikan bantuan, terpaksa kita memberikan bantuan untuk tunjukan empati. Misalnya, ada seorang teman yang ingin meminjam uang karena orang tua sedang sakit. Namun, kamu memang sedang tidak punya uang sisihan, tunjukkan bahwa kamu memahami kondisinya dengan bersimpati. Berikan pengertian kepadanya bahwa kamu memang benar-benar tidak bisa memberikan bantuan seperti yang diharapkannya. Kalau dia teman yang baik, pasti mengerti!

Memikirkan yang tidak perlu tidak akan membantmu berhenti dari kebiasaan menjadi people pleaser. Justru, overthinking dapat memperparah kebiasaan ini. Oleh sebab itu, cobalah untuk berpikir secara rasional. Misalnya jika harus menolak tawaran atau ajakan orang lain karena tidak punya waktu dan energi, ya sudah, tolak saja. Jangan lantas malah berpikir yang tidak-tidak, misalnya, "Apakah ia tersinggung karena kutolak?" Masalahnya, orang lain belum tentu memikirkan hal yang sama dengan apa yang kamu pikirkan. Apabila pertemananmu sudah cukup dekat dan teman mengerti kondisimu, penolakan tidak akan merusak hubungan yang sudah terjalin.


Oleh:
Monica Horezki
 
Sumber: 
Canten, Len. 2019. The Dangers of People Pleaser. Retrieved from file:///C:/Users/ASUS/Downloads/2019-06-dangers-people-pleaser%20(1).pdf

Widianti, Nisita. (2017). Berhenti Menjadi People Pleaser. Retrieved from https://journal.sociolla.com/lifestyle/berhenti-menjadi-people-pleaser/

 

Comments

Popular Posts