WHITE LIES YANG MUJUR

Sebelum kita mulai kelas kebohongan ini, mari kita jujur pada diri sendiri: Berbohong adalah suatu keahlian hidup yang penting, dan setidaknya kita harus mengerti bagaimana cara yang baik untuk melakukannya, kalau-kalau kita memerlukannya di waktu-waktu darurat. Malas janjian sama teman karena lagi akhir bulan, misalnya. Bukan berarti kamu menjadi seorang pembohong, atau menyarankan kamu untuk tidak jujur dan melempar dusta setiap waktu. Hidupmu akan penuh dengan kepalsuan dan kamu sendiri akan bingung mengenai apa yang pernah atau tidak pernah kamu katakan pada orang lain.

Tapi, dalam kondisi darurat, kamu bisa mengelabui gaya tubuhmu untuk membuat alasan yang kamu lontarkan menjadi lebih mudah dipercaya. Tak apa! Ini hanya suatu kebohongan kecil, (yang sebenarnya sedang kita butuhkan). Berdasarkan saran dari body language expert, Blanca Cobb, ini dia bagian tubuh yang menjadi penentu.

MATA

FAKTOR GAGAL:
Banyak orang berpikir bahwa kunci dari suatu kebohongan yang baik adalah membuat kontak mata, jadi mereka akan berusaha sebaik mungkin untuk menatap mata sang lawan bicara secara intens—seperti sedang melakukan adu tatap-mata. Ini keliru, dan juga menyeramkan.

SEBAIKNYA...
Ketahuilah: Tatapan matamu sebenarnya tidak terlalu penting. Jadi tak perlu memaksakan diri untuk menatap mata sang lawan bicara. Yang perlu kamu lakukan justru berusaha sebaik mungkin untuk rileks, dan kamu boleh menatap sekeliling ruangan.


MULUT

FAKTOR GAGAL:
Meletakkan jari di bibir atau menutupi mulut sudah pasti akan menggagalkan usahamu.

SEBAIKNYA...
Ucapkan setiap kata sejelas mungkin.

TANGAN

FAKTOR GAGAL:
Kalau kamu menggunakan tanganmu untuk menjelaskan sesuatu—orang-orang akan menyadari bahwa kamu justru sedang berbohong.

SEBAIKNYA...
Berusahalah untuk tetap tenang, dan buatlah gestur tangan seminim mungkin sambil membuat alasan mengapa (isi dengan: skenario bohongmu). Khawatir tanganmu akan bergerak tanpa henti? Letakkan tanganmu di kantong. Serius.

SIKAP TUBUH

FAKTOR GAGAL:
Mengambil langkah mundur atau memutar badan dari orang yang kamu ajak bicara akan menunjukkan bahwa kamu sedang berusaha untuk menjaga jarak dari dirinya, dan membuat apa yang kamu katakan menjadi ambigu. Mudah. Ditebak.

SEBAIKNYA...
Kalau kamu menyadari bahwa tubuhmu semakin mundur ke belakang, berhentilah pada posisi tersebut sekarang. Bertahanlah dengan posisi tegap sampai kamu selesai bicara.

KAKI

FAKTOR GAGAL:
Biasanya seseorang akan sering menggerakkan kakinya ketika sedang cemas, seperti mengetukkan kaki ke lantai, menggetarkan kaki, atau mengubah-ubah posisi duduk.

SEBAIKNYA...
Ambil posisi duduk yang nyaman, dan bertahanlah pada posisi tersebut sampai kamu selesai mengutarakan kebohonganmu. Akan sulit untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong atau tidak ketika tangan dan kakinya tidak banyak bergerak.


Kesimpulannya, pelajari terlebih dahulu bagaimana biasanya posisi dudukmu, dan seperti apa bahasa tubuhmu ketika berbicara. Perhatikan juga bagaimana biasanya kamu mengobrol dengan seseorang. Ini, my friend, adalah Postur Kebohongan yang harus kamu lakukan, alias lakukan SENORMAL mungkin. 

Oleh: Monica Horezki

Sumber:
Lestari, dr. Karlina. 2020. Berbohong Demi Kebaikan, Boleh atau Tidak? Retrieved from https://www.sehatq.com/artikel/berbohong-demi-kebaikan-boleh-atau-tidak

Yoga, Alvin. 2021. Mau Tahu Cara Berbohong yang Baik Menurut Ahli Bahasa Tubuh? Retrieved from https://www.cosmopolitan.co.id/article/read/5/2021/24859/mau-tahu-cara-berbohong-yang-baik-ini-saran-dari-ahli-bahasa-tubuh

Comments

Popular Posts