KAUM MAGER WAJIB BACA!

Siapa di antara kita yangmenjadi kaum mager ditambah suasana yang sedang mendung (mayoritas hujan) dan pandemi. Boleh-boleh saja menjadi mager tetapi jangan sampai keterusan. Karena kebiasaan kurang gerak bisa menjadi masalah kesehatanyang serius.

Untuk kita yang belum tahu apa itu kurang gerak, seseorang dengan aktivitas yang kebanyakan hanya duduk, berbaring, atau rebahan dan cenderung minim menggunakan energi termasuk kurang gerak. Tingkat penggunaan energi baru kentara saat seseorang melakukan aktif bergerak setidaknya 30 menit per hari.

 

Bahaya kurang gerak

Beberapa bahaya kurang gerak yang perlu diwaspadai antara lain kegemukan, diabetes tipe 2, beberapa jenis kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah, depresi, bahkan hingga kematian dini.

Kebiasaan kurang bergerak bisa memperlambat metabolisme dan mengurangi kemampuan tubuh dalam mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, dan memecah lemak.

Mengingat pentingnya peran aktif bergerak dalam menjaga kesehatan, ada baiknya setiap orang mulai meninggalkan gaya hidup mager atau sedentary lifestyle.

  • Mudah lelah. Badan mudah lelah padahal tidak ada aktivitas fisik berat dan waktu tidur sudah cukup lama bisa jadi gejala kurang gerak.Umumnya orang mudah lelah apabila terlalu banyak menjalankan aktivitas fisik atau mengerjakan olahraga berat. Tapi, mager sepanjang hari tanpa aktivitas fisik berarti dan banyak tidur juga bisa menyebabkan badan gampang lelah. Mudah lelah juga membuat seseorang jadi kurang fokus, kurang motivasi dalam mengerjakan sesuatu, sampai membuat manajemen waktu pribadinya berantakan. Mulai sekarang, bangun motivasi untuk aktif bergerak minimal 20 menit sehari! Dengan begini, badan jadi tidak gampang lelah saat melakukan aktivitas fisik berat seperti olahraga.
  • Badan sakit saat bangun. Bangun tidur, badan terasa sakit? Bisa jadi itulah salah satu ciri-ciri kurang gerak. Umumnya, orang yang kurang bergerak akan mengalami sakit di punggung bawah, lutut, atau bahu tanpa sebab jelas. Rasa sakit ini umumnya muncul di pagi hari dan mudah sembuh dengan gerakan peregangan ringan.
  • Gampang stres. Tanda badan kurang gerak lainnya yakni gampang stres. Kita cenderung mudah marah, khawatir, dan cemas saat kurang bergerak. Stres dapat membuat seseorang jadi mudah sakit. Untuk mengatasinya, coba bangun kebiasaan untuk rutin melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau lari selama 20-30 menit sebanyak 3 kali seminggu. Dengan membangun kebiasaan baik ini, stres dan emosi negatif dapat menurun dengan signifikan.
  • Gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan seperti sembelit dan pencernaan kurang lancar bisa menjadi indikator jika tubuh kurang gerak. Aktivitas bergerak baik itu jalan kaki, lari, naik turun tangga, atau sekadar peregangan dapat membantu melancarkan pencernaan. Bergerak dapat meningkarkan kontraksi otot di usus, sehingga makanan yang sedang dicerna lebih cepat melewati usus dan keluar dari tubuh.
  • Insomnia. Tanda kurang gerak yang terakhir, yakni susah tidur atau tidur jadi tak nyenyak. Kurang gerak membuat suasana hati memburuk dan stres, yang pada akhirnya menurunkan kualitas tidur. Bahkan kalau berlanjut, bisa menyebabkan insomnia.

Membangun kebiasaan baik untuk aktif bergerak barangkali bukan seseuatu yang mudah bagi sebagian dari kita. Tapi, demi mengurangi bahaya kurang gerak untuk kesehatan, ada baiknya kita mulai meninggalkan budaya malas gerak.

 

Untuk memulainya, kita dapat membiasakan diri untuk beranjak dari tempat duduk setiap 30 menit sekali atau bisa juga dengan melakukan pekerjaan rumah secara mandiri atau mengerjakan hobi yang menuntut tubuh untuk bergerak seperti berkebun. Selain itu, pastikan untuk selalu memilih naik tangga ketimbang lift jika masih ruangan yang dijangkau masih memungkinkan.

Oleh: Monica Horezki


Sumber:
Adrian, dr. Kevin. 2017. Gerak Yuk. Retrieved from https://www.alodokter.com/gerak-yuk

Oktania, Marcella. 2021. Ayo Bergerak. Retrieved from https://www.alodokter.com/ayo bergerak

Comments

Popular Posts